Cari

Kamis, 09 Agustus 2012

Furniture Masa Mendatang

Prospek Pasar Furniture Di Masa Mendatang
Bagi yang ingin membuka peluang usaha furniture saat ini sangat disarankan bahkan jaringannya perlu diperluas karena harga potensi usaha ini masih cukup menjanjikan. Bahkan pemerintah menyarankan agar para pelaku usaha industri furniture selalu bersaing di dalam menguasai pasaran di dalam negeri.

Pasar Ekspor Furniture Indonesia
Sebagai penilaian, nilai pasar ekspor furniture di Indonesia tahun lalu sudah mencapai USD 2 miliar dan diharapkan agar bisa lebih meningkat. Sedangkan untuk potensi industri furniture di dalam negeri jauh lebih besar karena pada tahun lalu nilai furniture di dalam negeri bisa mencapai USD 10 miliar atau sekitar Rp. 80-90 triliun. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti mengatakan Kita harus memastikan agar pasar itu diisi oleh produk kita sendiri,” usai Seminar bertajuk “International Furniture & Craft Fair” di Jakarta, Senin (12/2/2012). 

Bapak Bayu meminta agar para pengusaha yang bergerak di sektor industri furniture dapat melihat pasar dalam negeri sebagai kesempatan untuk memperluas pasar. Selain itu pasar industri furniture di Indonesia tetap harus menerima sistem distribusi global. Beberapa produk furniture pada saat ini sudah menjadi tren dan perlu terus dikombinasikan dengan produk-produk yang lain. Kuncinya adalah carilah pasar yang pas untuk desain produk-produk tertentu.

Kesimpulan Prospek Pasar Furniture Indonesia
Pemerintah ke depannya berencana menjalankan program “Indonesian Best Product” untuk memilih produk-produk terbaik yang ada di Indonesia yang nantinya akan dipromosikan ke rekan bisnis baik di dalam maupun luar negeri. Program ini nantinya akan melibatkan pihak-pihak yang terkait. “Saya mengajak semua pihak ikut program ini,” tandas Bapak Bayu.

Jadi jika Anda mempunyai Bisnis furniture maka pusatkan objek yang tepat atau pasaran yang ingin diraih agar usahanya lebih maju lagi.


Merawat Furniture Jati

Furniture yang Anda miliki di rumah mungkin memiliki bentuk yang beragam. Bagaimana cara merawat furniture Anda untuk tetap bersih? Berikut adalah tips merawat furniture jati yang mungkin berguna untuk Anda :

  • Bersihkan sela-sela ukiran atau sudut furniture jati dengan menggunakan kuas halus berukuran kecil. Pada titik-titik inilah debu dan jamur sering bersarang. Sikat kecil untuk menyapu sudut-sudut yang sulit dijangkau oleh kain lap. Sapukan kuas atau dengan sikat halus sampai bersih.
  • Gunakan produk pembersih untuk membersihkan permukaan furniture kayu. Semprotkan produk pembersih ini ke permukaan mebel dan sela-sela mebel kayu. Semprot sesuai kebutuhan. Semprotkan seperlunya! Produk pembersih ini dapat ditemukan di toko furniture atau pasaran.
  • Permukaan garden furniture yang sudah dibersihkan dengan produk pembersih dibersihkan dengan kain ball, kemudian dibiarkan hingga kering. Kain ball dapat dibeli di toko properti.
  • Bersihkan furniture antik anda dengan cara ini setidaknya seminggu sekali. Untuk furniture kayu pembersihan harian, cukup sapu permukaan mebel kayu atau meja dengan kemoceng secara merata.

Furniture yang Anda Butuhkan

Apa Furniture yang Anda Butuhkan (dan mana yang tidak)?
Beberapa pemilik rumah mungkin memiliki ruang yang lebih sebagai tempat mebel apapun yang mereka inginkan. Untuk kita, penting untuk bersikap realistis dan lebih bijaksana untuk mempertimbangkan tentang kebutuhan dan keinginan. Apakah tempat tidur ukuran terbaik, atau tempat tidur ukuran queen sudah cukup untuk Anda? Dua meja tentu dapat memberikan sentuhan simetri di kamar Anda, atau berikan ruang gerak yang lebih luas agar kamar Anda tampak lebih terbuka. Lemari yang antik tentu sangat menarik namun perlu diingat bahwa lemari tersebut akan menutupi keseluruhan dinding. Jika Anda cocok tak akan masalah. Namun, lemari yang lebih kecil dan rapi mungkin lebih baik jika Anda tidak memiliki cukup ruang.

Selasa, 10 Juli 2012

Kayu Teras vs Kayu Gubal

Dalam memilih furniture, terutama furniture yang terbuat dari kayu ada baiknya bila Anda mengenal seluk beluk tentang kayu. Anda juga harus jeli membedakan mebel yang terbuat dari kayu berkualitas dan mana yang bukan. Jangan hanya menganggap bahwa mebel mahal pasti berkualitas!
Salah satu cara untuk mengetahui kualitas sebuah mebel kayu adalah dengan memperhatikan warna kayunya. Secara garis besar bagian-bagian kayu dibagi menjadi dua bagian, kayu teras (heartwood) dan kayu gubal (sapwood). Mungkin sebagian dari Anda merasa asing dengan dua kata tersebut. Apa sebenarnya perbedaan dari kedua jenis kayu tersebut.

Letak dan Warna
Bila Anda memotong sebuah batang kayu secara melintang, maka akan terlihat perbedaan warna bagian dalamnya. Warna kayu yang lebih gelap dan terletak pada inti sebuah batang pohon disebut kayu teras (heartwood). Sedangkan yang terletak lebih luar dari diameter batang adalah kayu gubal (sapwood). Biasanya orang-orang Jepara menyebutnya dengan Kayu Jati Non Putih (kayu teras) dan Kayu Jati Putih (kayu gubal). Tentu hal ini akan susah dibedakan bila ternyata furniture tersebut telah di-finishing dengan warna yang gelap.

Kepadatan
Kayu teras memiliki pori-pori yang lebih rapat dibandingkan kayu gubal, ini karena umur kayu teras lebih tua daripada kayu gubal. Hal ini membuat papan kayu teras memiliki kemungkinan menyusut lebih kecil. Secara mekanik lebih kuat. Rata-rata sekitar 65-75% dari radius kayu gelondongan merupakan kayu teras.
Kayu gubal sangat tidak direkomendasikan untuk diproses menjadi furniture untuk konstruksi karena memiliki rongga pori-pori yang lebih lebar sehingga nilai kekuatannya sangat lemah. Pun bila ingin tetap memanfaatkannya, maka tidak boleh digunakan pada bagian konstruksi (penopang) apalagi untuk outdoor furniture. Pada bagian tertentu bisa digunakan sebagai komponen pembantu, seperti panel, itupun apabila warna tidak menjadi masalah karena kayu gubal cenderung berwarna lebih terang.
Ada beberapa jenis kayu yang agak lebih susah untuk membedakan 2 bagian ini karena mereka memiliki warna yang hampir sama. Ada pula pada jenis kayu tertentu yang kayu gubalnya tetap bisa digunakan untuk membuat furniture karena memiliki kekerasan yang hampir sama dengan bagian kayu teras.

Daybed Sofa

Bentuk daybed sofa bisa dibilang jauh berbeda dari bentuk tiga sofa lainnya. Hal ini tidak mengherankan mengingat sofa ini lebih diperuntukkan sebagai tempat rebahan atau tiduran tapi bukan untuk menggantikan tempat tidur. Daybed sofa lazim digunakan saat kita butuh rileks sejenak di sela-sela kegiatan rutin kita, karena itu dinamakan daybed sofa.
Bentuk sofa ini memanjang, dengan lebar dan panjang yang cukup memadai untuk dijadikan tempat rebahan. Tidak seperti tiga sofa sebelumnya, daybed sofa tidak mempunyai punggung dan lengan yang penuh. Biasanya punggung sofa ini berupa bidang vertikal pendek yang sama tingginya dengan lengan sofa dan tidak dibuat penuh sepanjang sisinya. Lengan sofa pun Cuma ada di salah satu sisi. Dengan demikian kaki si pengguna tetap bebas berselonjor meskipun panjang sofa kurang memadai.
Banyak keuntungan yang Anda peroleh jika Anda memiliki bentuk sofa yang satu ini. Selain menjadi media untuk melepaskan kepenatan dan relaksasi, daybed sofa juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat duduk biasa. Jadi Anda tidak perlu takut kekurangan tempat duduk jika tiba-tiba kedatangan banyak tamu karena sofa ini bisa menampung setidaknya 3 orang. Letakkan daybed sofa di ruang duduk atau ruang kerja Anda!

Club Sofa

Club sofa merupakanbentuk yang paling banyak dikenal orang. Meskipun muncul di era yang sama dengan sofa chesterfield, bentuk club sofa berbeda dari chesterfield. Sofa ini memiliki lengan yang lebih rendah dari punggungnya. Hampir semua orang membayangkan bentuk club sofa apabila mendengar kata “sofa”.
Lengan sofa yang rendah pada club sofa memberikan keuntungan saat kita memakainya. Contohnya, kita bisa merebahkan kepala di atas lengan sofa saat ingin bersantai sambil tidur-tiduran atau kita bisa memanfaatkan lengan sofa sebagai tempat menyangga buku ketika kita sedang membaca.
Seperti dua bentuk sofa yang lain, modifikasi desain club sofa juga sangat dimungkinkan. Lengan sofa, misalnya, bisa didesain melingkar atau bulat, persegi, atau bentuk lain yang lebih inovatif. Sedangkan pelapisnya sebaiknya disesuaikan dengan gaya yang ingin ditampilkan tanpa mengabaikan faktor pengguna dan fungsi sofa itu sendiri.

Sofa Chesterfield

Bentuk ini lahir setelah camelback ditemukan, tepatnya pada era Victoria abad ke-19. Sofa chesterfield ditandai dengan punggung dan lengan sofa yang memiliki ketinggian sama. Pada awal kemunculannya, permukaan sofa chesterfield juga dilengkapi kancing yang dijahit sangat kencang dan dalam sehingga permukaan sofa tampak menggelembung.
Delembung yang terasa empuk tersebut dimaksudkan untuk mengeliminasi fungsi bantal hias atau cushion. Namun seiring dengan berkembangnya dunia desain furnitur, chesterfield kini tidak harus muncul dengan kancing-kancing. Tanpa efek gelembung dari kancing tersebut, kesan sofa justru tampak lebih modern. Selain dalam format two-seater dan seterusnya, sofa chesterfield juga kerap muncul dalam bentuk single sofa.
Sama halnya dengan sofa camelback, pilihan upholstery untuk sofa chesterfield pun sangat beragam, mulai dari sutera yang mewah sampai bahan denim yang kasual. Pilihan bisa disesuaikan dengan kesan yang ingin Anda munculkan. Kesan maskulin, misalnya, bisa dengan tegas diperlihatkan jika Anda memakai upholstery kulit-kulit asli atau sintetis berwarna hitam. Begitu pun soal gaya, sofa bentuk ini sangat sangat mudah dimodifikasi sehingga bisa dipakai untuk semua gaya inteior. Tinggal nanti ganti upholstery atau tambahkan throw dan.. jreng...jreng...! Jadilah sofa dengan gaya yang berbeda!

Sofa Camelback

Dari awal penciptaan sampai sekarang, bentuk sofa telah berkembang dan lebih bervariasi. Secara garis besar ada tiga macam bentuk sofa, yaitu camelback, chesterfiled, dan club sofa. Ketiga bentuk tersebut mempunyai keistimewaan sendiri-sendiri sehingga sampai saat ini masih diminati banyak orang.

Camelback
Sofa camelback adalah sofa yang memiliki sandaran atau punggung melengkung seperti punuk unta, karena itu sofa ini disebut camelback. Nama lain dari sofa ini adalah serpentine back sofa. Jumlah lengkungannya biasanya antara 1 sampai 3.
Bentuk sofa ini sudah lama muncul dan sampai sekarang masih banyak dipakai dalam dunia furniture dan desain interior. Bentuknya yang klasik menjadi daya tarik bagi orang yang menyenangi gaya formal dan konservatif. Meskipun sudah ada sejak abad ke-18, sekitar 250 tahun yang lalu, sofa camelback memiliki keistimewaan dalam hal bentuk sandaran yang memberikan kesan lebih ringan untuk furnitur sebesar sofa.
Keistimewaan sofa camelback yang lain adalah fleksibilitasnya dalam mempresentasikan berbagai macam gaya. Ia bisa menjadi sofa bergaya klasik dengan kaki atau rangka kayu berukir yang diekspos. Ia juga bisa tampil modern dengan desain kaki dan sandaran lengan yang telah dimodifikasi sehingga tampil lebih simpel. Pilihan upholstery-nya pun tidak terbatas. Anda bisa memilih upholstery polos atau bermotif, tergatung gaya yang ingin Anda tonjolkan. Sofa ini biasanya muncul dalam format two-seater sampai four-seater.

Perabot Menarik

Ingin perabot Anda tampil menarik dan tahan lama? Tentunya butuh perawatan yang lebih, tidak hanya sekedar memberi warna atau memberi lapisan. Anda perlu pelapis furniture untuk perabot kayu Anda. Karena fungsi finishing kayu sendiri tidak hanya memberi hasil akhir yang sesuai keinginan Anda, tetapi juga mampu membuat koleksi Anda menjadi awet, terlindung dari kerusakan dan gangguan rayap.
Jenis kayu juga sangat berperan dalam penentuan finishing, kayu dengan serat yang bagus akan sangat disayangkan bila ditutup dengan cat, karena keindahan serat akan tertutup sehingga menghilangkan keunikan dan keeksotisan kayu.
Pelapis sendiri terbagi menjadi  pelapis transparan (clear finish) dan pelapis non transparan (opaque finish). Anda akan belajar bersama-sama tentang kedua jenis pelapis ini dengan disertai kelebihan dan kekurangannya.

Kamis, 05 Juli 2012

Furniture Keluarga

Salah satu hal yang patut dipertimbangkan dalam membeli furniture adalah mengetahui dulu kebiasaan dan kebutuhan Anda dan keluarga pada setiap ruang. Karena setiap orang mempunyai karakter berbeda-beda dan kesukaan yang berbeda-beda. Setiap orang atau keluarga punya kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Beberapa contoh berikut, mungkin bisa membantu untuk memberi gambaran.

Ruang tamu, jika Anda hanya membutuhkan ruang tamu semata untuk menerima tamu formal, ruang ini cukup diisi dua single chair, satu coffeetable dan credenza. Jika Anda punya kebiasaan langsung menerima tamu di ruang keluarga, maka lebih efektif jika ruang tamu sekaligus menjadi ruang keluarga. Di ruang ini, selain dua single chair, cofee table dan credenza (yang bisa difungsikan sebagai meja TV) perlu ditambahkan sofa dua atau tiga dudukan.

Ruang tidur, jika Anda terbiasa menjadikan ruangan ini semata untuk beristirahat, isi saja dengan ranjang, dua nakas, lemari pakaian, dan meja rias. Jika Anda punya kebiasaan bekerja di dalam kamar tidur, tentu perlu ditambahkan seperangkat meja-kursi kerja serta lampu baca. Terapkan rincian kebutuhan dan kebiasaan Anda pada ruang-ruang lainnya.

Senin, 25 Juni 2012

Fungsi Furniture Finishing

Fungsi yang Harus Dipenuhi oleh Furniture Finishing

Finishing pada produk mebel harus dapat memenuhi 2 fungsi, yaitu fungsi keindahan dan fungsi perlindungan.
Yang dimaksud dengan fungsi keindahan adalah bahwa suatu finishing harus dapat membuat suatu produk mebel menjadi indah dan menarik bagi orang yang mau memakainya.

Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi perlindungan adalah bahwa suatu finishing yang dari suatu produk mebel harus dapat memberikan perlindungan sehingga mebel tersebut dapat menjalankan fungsinya sebagai perlengkapan dalam suatu rumah atau ruangan.

Perlindungan Finishing Furniture

Fungsi Perlindungan dari Finishing Furniture

Pada jaman dulu saat pertama kali orang mengenal finishing untuk furniture, fungsi utamanya adalah untuk bisa memberikan perlindungan sehingga produk mebel tersebut dapat bisa digunakan lebih lama atau lebih awet. Sampai sekarang tentu saja furniture finishing masih tetap diharapkan untuk dapat memberikan perlindungan yang cukup. Furniture finishing harus cukup kuat sehingga produk furniture itu dapat menjalankan fungsinya sebagai alat-alat untuk rumah tangga.

Kekuatan yang diharapkan oleh suatu produk furniture sangat tergantung dari kegunaan dari produk tersebut. Misalnya suatu finishing untuk produk outdoor furniture diharapkan dapat tahan terhadap cuaca udara luar seperti: panas, dingin, hujan. Finishing untuk indoor furniture seperti: bed room set harus bisa membuat produk mebel itu dapat dibersihkan dengan mudah dan bisa digunakan tanpa mengotori pakaian atau benda yang diletakkan diatasnya.

Suatu finishing untuk kitchen cabinet atau dinning set harus cukup kuat dan mudah dibersihkan kalau kena kotoran seperti saus kecap, minyak atau makanan-makanan yang lain. Finishing untuk suatu kids furniture atau toys tentu saja harus aman dan bebas racun sehingga tidak mengganggu kesehatan anak-anak yang memakainya.

Keindahan Finishing Furniture

Fungsi Keindahan dari Finishing Furniture

Pada perkembangan berikutnya ternyata finishing juga berfungsi untuk memberikan keindahan pada suatu produk mebel. Semakin berkembangnya dan maju suatu peradaban maka kebutuhan terhadap nilai keindahan dan seni ini menjadi semakin penting. Suatu produk mebel sekarang ini tidak hanya dilihat dari fungsinya saja, tetapi semakin lama semakin dibutuhkan untuk dapat memenuhi selera dari pemakainya. Fungsi estetika dari finishing ini pada saat ini menjadi semakin diperlukan bagi suatu produk furniture. Pada saat ini dimana teknologi dan informasi mengenai pembuatan mebel sudah menyebar dan dikuasai oleh sebagian besar pelaku industri mebel, maka fungsi suatu produk mebel hampir sudah dapat dipenuhi oleh semua produk mebel yang ditawarkan ke pasar. Pada kondisi ini maka kunci untuk menarik pembeli adalah dengan memberikan design dan model yang bisa menarik dan cocok dengan selera para pembeli.

Karena itulah maka saat ini telah berkembang berbagai macam model dan desain produk mebel seperti: model klasik, model antic, model kontemporer, model minimalis dan lain-lain. Untuk melengkapi desain mebel tersebut maka suatu produk mebel membutuhkan suatu penampilan finishing yang sesuai dengan model-model tersebut. Pada saat ini maka saat ini telah berkembang berbagai macam model finishing menyesuaikan dengan perkembangan model mebel tersebut misalnya finishing gaya antik, finishing gaya klasik, simple finish, natural finish, dan lain-lainnya. Sebagai bagian terakhir dalam proses pembuatan mebel maka proses finishing harus bisa menyesuaikan dengan model mebel yang sudah ada untuk bisa menghasilkan suatu produk mebel yang menarik dan disukai oleh banyak orang yang akan membelinya.

Finishing Furniture Warna dengan Beragam Varian yang Menawan

Selain pelapis transparan, Anda juga bisa menggunakan pelapis non transparan yang juga memiliki varian yang beragam.

Cat Duco

Pilihan untuk cat duco sangat beragam, sehingga sangat cocok digunakan untuk furnitur anak yang membutuhkan warna yang bervariasi. Tetapi pelapis ini relatif mahal harganya dan membutuhkan tahapan pelapisan yang cukup banyak untuk menghasilkan kualitas yang baik, selain itu furnitur yang sudah dicat dengan cat duco serat asli kayu tersebut tidak dapat dikembalikan.

Veneer

Tampilan pelapis ini bagus dan alami karena memang jenis pelapis ini menggunakan serat kayu asli. Tetapi ternyata ada harga yang harus dibayar untuk hasil tersebut karena memang Anda akan mengeluarkan dana yang cukup lumayan untuk pelapis ini, dan yang perlu Anda ingat jenis pelapis ini sangat tipis sehingga diperlukan lem yang sangat kuat agar tahan lama.

Laminate

Variasi motif dan warnanya beragam disesuaikan dengan selera Anda, hanya saja tekstur yang licin membuat pelapis laminate terlihat tidak alami apabila digunakan pada furniture kayu Anda.

Tacon

Pelapis ini memiliki tekstur sehingga terkesan alami, kekurangan dari pelapis ini disebabkan warna yang mudah memudar dan berubah menjadi kekuningan sehingga mengurangi keindahan perabot kayu Anda.

PVC (polyvynil carbonate)

PVC paling banyak ditemui di sekeliling Anda, karena pelapis ini lebih awet dan harganya paling terjangkau bila dibandingkan dengan pelapis lain. Hanya saja penampilannya tidak alami dan bahannya kurang ramah lingkungan.

Jadi, jenis pelapis kayu boleh beragam, tetapi pilihan tetap ada di tangan Anda sepenuhnya. Ok, selamat memilih…

Proses Finishing Furniture

Berbagai Macam Proses Finishing Furniture

Proses Finishing adalah pekerjaan tahap akhir dari proses produksi furniture. Pada saat ini, proses finishing lebih dikenal sebagai proses aplikasi cat. Ini karena proses finishing terbaru dikerjakan dan dilakukan dengan menggunakan cat (coating) sebagai bahan finishing. Sebenarnya finishing furniture memiliki cakupan yang lebih luas. Ada banyak proses finishing untuk furniture yang dilakukan dengan menggunakan bahan selain cat, dan ada banyak proses-proses pekerjaan lain yang bukan pengecatan tetapi juga disebut sebagai proses finishing. Proses finishing untuk mebel meliputi: pengamplasan, pengecatan, pemolesan, penggosokan dan lain pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan.

Pengerjaan proses finishing sangat tergantung pada tampilan akhir dan kualitas finishing yang diinginkan. Terkadang beberapa produk furnitur membutuhkan finishing yang lebih kompleks yang tentunya membutuhkan menyelesaikan bahan pelapis berulang kali dengan bahan finishing khusus dan bahkan memerlukan alat khusus untuk pengaplikasiannya. Sementara produk-produk mebel yang lain cukup dengan finishing "simple", hanya membutuhkan bahan finishing lapisan tipis dan dapat diterapkan dalam produk sederhana atau bahkan ada produk mebel yang cukup diamplas atau digosok tanpa menggunakan bahan finishing sama sekali.

Jenis Finishing Furniture Transparan Terpopuler

Jenis Bahan Finishing Transparan

Sebelum menentukan jenis bahan finishing, kita perlu melihat dan menentukan seperti apa hasil yang kita inginkan. Dengan kata lain, di mana alasan yang paling menjadi prioritas kita menerapkan produk kayu finishing. Apakah daya tahan, estetika, kemudahan aplikasi, biaya atau lingkungan?
Namun sebelum membuat penentuan ini kita juga harus mempertimbangkan berbagai jenis bahan finishing yang tersedia.

Secara sederhana, bahan finishing dikategorikan dalam beberapa jenis sebagai berikut:

Oli

Jenis paling sederhana selesai dan aplikasi yang mudah. Bahan ini tidak membentuk lapisan 'film' pada permukaan kayu. Oli merembes ke dalam pori-pori kayu dan tinggal di dalamnya untuk mencegah air masuk atau keluar dari pori-pori kayu. Cara aplikasi sangat mudah seperti penyiraman, rendam atau melumuri benda kerja dengan oli dan kemudian dibersihkan dengan kain kering.
Bahan ini tidak memberikan keawetan dari aspek daya tahan terhadap benturan, goresan atau benturan fisik lainnya.

Politur

Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang berupa bentuk serpih atau batangan dan kemudian dicairkan dengan alkohol. Anda juga bisa mendapatkannya dalam bentuk siap pakai (sudah dicampur dengan alkohol dalam proporsi yang tepat). Di sini alkohol bekerja sebagai pencair (pelarut). Setelah diterapkan pada benda kerja, alkohol akan menguap. Pengaplikasiannya dengan cara membasahi kain (sebaiknya yang mengandung katun) dan memoleskannya berkala pada permukaan lapisan tipis layu sampai penyelesaian finishing (film) pada permukaan kayu. Semakin banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal.

NC Lacquer

Jenis yang saat ini populer dan mudah untuk pengaplikasiannya yaitu NC (nitrocelulosa) lacquer. Bahan finishing ini terbuat dari resin nitrocelulosa/alkid yang dicampur dengan 'pelarut' yang cepat kering, yang sering kita kenal sebagai ‘thinner’. Bahan ini tahan air (tidak rusak bila terkena air) tapi masih belum kebal terhadap goresan. Kekerasan lapisan film NC tidak cukup keras untuk menahan benturan fisik. Meskipun sudah kering, NC bisa 'dikupas' menggunakan bahan pencairnya (pelarut/thinner). Cara pengerjaannya dengan sistem spray (semprot) dengan tekanan udara.

Melamin

Karakteristiknya hampir mirip dengan bahan lacquer. Memiliki lapisan kekerasan yang lebih tinggi dari film lacquer tetapi bahan kimia yang digunakan baru-baru ini menjadi sorotan para konsumen karena berbahaya bagi lingkungan. Melamine mengandung bahan Formaldehyde (atau lebih sering dikenal sebagai formalin) tertinggi di antara bahan finishing lainnya. Formaldehyde ini digunakan untuk meningkatkan daya ikat molekul bahan finishing. Pewarnaan juga lebih bervariasi dalam materi ini. Pengaplikasian bahan ini pada furniture juga akan mebuat furniture tersebut tahan terhadap serangan rayap, sehingga perabot Anda bisa berumur lebih panjang.

PU (polyurethane)

Lebih tahan lama daripada jenis finishing sebelumnya dan lapisan filmnya pun lebih tebal. Bahan finishing yang membentuk lapisan-benar-benar menutupi permukaan kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki ketahanan terhadap air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk produk outdoor finishing, dan eksterior pintu kusen atau pagar. Proses pengeringan PU juga menggunakan bahan kimia cair yang cepat menguap.

UV Lacquer

Satu-satunya aplikasi yang paling efektif saat ini dengan 'curtain method'. Suatu metode aplikasi seperti air curahan yang membentuk tirai. Benda kerja diluncurkan melalui 'tirai' dengan kecepatan tertentu sehingga membentuk lapisan yang cukup tipis pada permukaan kayu. Disebut UV lacquer karenabahan finishing ini hanya dapat dikeringkan dengan sinar Ultra Violet (UV). Bahan ini paling cocok bila diaplikasikan pada permukaan benda kerja dengan papan lebar atau kayu lapis.

Waterbased Lacquer

Jenis finishing ini merupakan jenis yang paling populer akhir-akhir ini, terutama bagi konsumen di Eropa. Bahan pencairnya menggunakan air murni (yang terbaik) dan resin akan tertinggal pada permukaan kayu. Proses pengeringannya tentu saja lebih lama daripada jenis bahan finishing lain karena penguapan air jauh lebih lambat daripada penguapan alkohol maupun thinner. Namun kualitas lapisan film yang terbentuk tak kalah baik dengan NC atau melamin. Memberi sifat tahan air dan bahkan sekarang ada jenis Waterbased Lacquer yang tahan goresan.

Keuntungan utama yang diperoleh dari jenis bahan ini adalah lingkungan sosial. Di samping itu para pekerja di bagian finishing juga akan lebih sehat, dan reaksi penguapan kimia yang di rumah konsumen juga lebih kecil.

Alasan Mebel Jati Dijemur

Kayu jati memang dikenal memiliki nilai tekstur yang baik dan bermutu tinggi dan tahan lama sehingga memiliki nilai estetika serta penjualan yang lebih tinggi. Tetapi dalam proses produksinya, mebel jati juga harus diperlakukan secara khusus, misalnya juga harus melalui proses pengeringan atau penjemuran langsung di bawah sinar matahari.

Alasan mengapa furniture yang terbuat dari kayu jati harus dikeringkan dan harus dilakukan secara rutin dalam beberapa proses produksi.

Moisture Content (Kelembaban)

Paling tidak dengan menjemur produk langsung di bawah sinar matahari, kayu akan mengalami proses pengeringan dan sejumlah air yang terkandung dalam kayu akan keluar. Rutinitas ini biasanya dilakukan sejak kayu yang masih dalam bentuk kayu gergajian. Keterbatasan pengering yang tersedia menjadi salah satu alasan untuk industri kecil untuk melakukannya dengan cara alami tersebut.

Namun, ini bukan berarti tidak benar, sejauh kita dapat memiliki alat kontrol yang baik untuk melihat tingkat MC pada kayu tersebut cara ini akan menjadi lebih ekonomis. Dan ketika pengeringan dengan cara alami ini terhambat oleh cuaca serta jadwal produksi, maka pengeringan dilanjutkan sampai tahap produk jadi. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pengeringan tidak menjamin semua kayu kering seperti yang diharapkan.

Warna Kayu

Tekstur kayu jati memiliki karakteristik yang khas garis berwarna hitam (kelas jati tertentu) dan kadang-kadang berwarna kemerahan. Secara teknis ini bukan masalah kualitas tetapi secara estetis lebih banyak konsumen yang ingin warna tersebut dihilangkan atau disamarkan.

Dengan cara pengeringan langsung bisa membuat kayu jati berubah warna, meskipun tidak jauh berbeda. Semakin lama kayu jati dijemur, warnanya akan semakin baik. Getah alami jati akan keluar dan dari keluarnya getah tersebut akan merubah warna kayu jati.

Beberapa jenis bahan kimia sering digunakan oleh produsen furniture jati yang rumus kimianya H2O2. Sejenis air keras ini diaplikasikan langsung pada permukaan kayu jati dengan menggunakan kuas sebelum produk dikeringkan di bawah sinar matahari. Reaksi kimia akan membuat warna jati lebih homogen setelah pengeringan.

Zat kimia ini terbukti efektif untuk menyamakan warna kayu jati dan metode ini sering juga terlihat pada pabrik rotan dengan tujuan yang sama, yaitu untuk membuat semua bahan menjadi warna seragam.

Agar Sofa Terlihat Baru

Sebuah sofa akan tampak indah ketika pertama kali datang ke rumah Anda. Namun tentu kita semua sadar, seiring waktu tentukualitas dan keindahan sofa akan semakin menurun dan berkurang. Warna sofa yang pudar, debu yang mulai merambat, ataupun noda yang bertambah jika kita tidak rajin membersihkannya. Karena itu berikut beberapa tips mudah dalam merawat sofa anda agar tampakseperti baru:

Hal pertama yang harus dilakukan agar sofa tetap terlihat baru adalah membersihkannya, setidaknya seminggu sekali agar debu dan serbuk-serbuk yang menempel tidak membekas. Berhati-hatilah dalam penggunaan mesin penyedot debu agar tidak merusak permukaan sofa.

Bila sofa terkena noda, serap segera cairan itu dengan lap basah. Jangan menggosok, apalagi menyikatnya dengan detergen karena bisa merusak material dan menurunkan ketahanannya.

Untuk sofa jenis loose cover, cuci semua kain penutupnya secara bersamaan. Hal ini untuk menghindari perbedaan warna yang mungkin muncul akibat efek pencucian.

Jenis fixed cover perlu dibersihkan secara khusus. Lebih baik menyewa jasa pembersih sofa profesional untuk menghindari risiko. Bersihkan paling tidak setahun sekali untuk menjaga kecemerlangan warnanya.
Yang terakhir. Jangan lupa, sediakan jadwal bersih-bersih agar rumah Anda senantiasa sehat dan cantik.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...