Cari

Senin, 25 Juni 2012

Fungsi Furniture Finishing

Fungsi yang Harus Dipenuhi oleh Furniture Finishing

Finishing pada produk mebel harus dapat memenuhi 2 fungsi, yaitu fungsi keindahan dan fungsi perlindungan.
Yang dimaksud dengan fungsi keindahan adalah bahwa suatu finishing harus dapat membuat suatu produk mebel menjadi indah dan menarik bagi orang yang mau memakainya.

Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi perlindungan adalah bahwa suatu finishing yang dari suatu produk mebel harus dapat memberikan perlindungan sehingga mebel tersebut dapat menjalankan fungsinya sebagai perlengkapan dalam suatu rumah atau ruangan.

Perlindungan Finishing Furniture

Fungsi Perlindungan dari Finishing Furniture

Pada jaman dulu saat pertama kali orang mengenal finishing untuk furniture, fungsi utamanya adalah untuk bisa memberikan perlindungan sehingga produk mebel tersebut dapat bisa digunakan lebih lama atau lebih awet. Sampai sekarang tentu saja furniture finishing masih tetap diharapkan untuk dapat memberikan perlindungan yang cukup. Furniture finishing harus cukup kuat sehingga produk furniture itu dapat menjalankan fungsinya sebagai alat-alat untuk rumah tangga.

Kekuatan yang diharapkan oleh suatu produk furniture sangat tergantung dari kegunaan dari produk tersebut. Misalnya suatu finishing untuk produk outdoor furniture diharapkan dapat tahan terhadap cuaca udara luar seperti: panas, dingin, hujan. Finishing untuk indoor furniture seperti: bed room set harus bisa membuat produk mebel itu dapat dibersihkan dengan mudah dan bisa digunakan tanpa mengotori pakaian atau benda yang diletakkan diatasnya.

Suatu finishing untuk kitchen cabinet atau dinning set harus cukup kuat dan mudah dibersihkan kalau kena kotoran seperti saus kecap, minyak atau makanan-makanan yang lain. Finishing untuk suatu kids furniture atau toys tentu saja harus aman dan bebas racun sehingga tidak mengganggu kesehatan anak-anak yang memakainya.

Keindahan Finishing Furniture

Fungsi Keindahan dari Finishing Furniture

Pada perkembangan berikutnya ternyata finishing juga berfungsi untuk memberikan keindahan pada suatu produk mebel. Semakin berkembangnya dan maju suatu peradaban maka kebutuhan terhadap nilai keindahan dan seni ini menjadi semakin penting. Suatu produk mebel sekarang ini tidak hanya dilihat dari fungsinya saja, tetapi semakin lama semakin dibutuhkan untuk dapat memenuhi selera dari pemakainya. Fungsi estetika dari finishing ini pada saat ini menjadi semakin diperlukan bagi suatu produk furniture. Pada saat ini dimana teknologi dan informasi mengenai pembuatan mebel sudah menyebar dan dikuasai oleh sebagian besar pelaku industri mebel, maka fungsi suatu produk mebel hampir sudah dapat dipenuhi oleh semua produk mebel yang ditawarkan ke pasar. Pada kondisi ini maka kunci untuk menarik pembeli adalah dengan memberikan design dan model yang bisa menarik dan cocok dengan selera para pembeli.

Karena itulah maka saat ini telah berkembang berbagai macam model dan desain produk mebel seperti: model klasik, model antic, model kontemporer, model minimalis dan lain-lain. Untuk melengkapi desain mebel tersebut maka suatu produk mebel membutuhkan suatu penampilan finishing yang sesuai dengan model-model tersebut. Pada saat ini maka saat ini telah berkembang berbagai macam model finishing menyesuaikan dengan perkembangan model mebel tersebut misalnya finishing gaya antik, finishing gaya klasik, simple finish, natural finish, dan lain-lainnya. Sebagai bagian terakhir dalam proses pembuatan mebel maka proses finishing harus bisa menyesuaikan dengan model mebel yang sudah ada untuk bisa menghasilkan suatu produk mebel yang menarik dan disukai oleh banyak orang yang akan membelinya.

Finishing Furniture Warna dengan Beragam Varian yang Menawan

Selain pelapis transparan, Anda juga bisa menggunakan pelapis non transparan yang juga memiliki varian yang beragam.

Cat Duco

Pilihan untuk cat duco sangat beragam, sehingga sangat cocok digunakan untuk furnitur anak yang membutuhkan warna yang bervariasi. Tetapi pelapis ini relatif mahal harganya dan membutuhkan tahapan pelapisan yang cukup banyak untuk menghasilkan kualitas yang baik, selain itu furnitur yang sudah dicat dengan cat duco serat asli kayu tersebut tidak dapat dikembalikan.

Veneer

Tampilan pelapis ini bagus dan alami karena memang jenis pelapis ini menggunakan serat kayu asli. Tetapi ternyata ada harga yang harus dibayar untuk hasil tersebut karena memang Anda akan mengeluarkan dana yang cukup lumayan untuk pelapis ini, dan yang perlu Anda ingat jenis pelapis ini sangat tipis sehingga diperlukan lem yang sangat kuat agar tahan lama.

Laminate

Variasi motif dan warnanya beragam disesuaikan dengan selera Anda, hanya saja tekstur yang licin membuat pelapis laminate terlihat tidak alami apabila digunakan pada furniture kayu Anda.

Tacon

Pelapis ini memiliki tekstur sehingga terkesan alami, kekurangan dari pelapis ini disebabkan warna yang mudah memudar dan berubah menjadi kekuningan sehingga mengurangi keindahan perabot kayu Anda.

PVC (polyvynil carbonate)

PVC paling banyak ditemui di sekeliling Anda, karena pelapis ini lebih awet dan harganya paling terjangkau bila dibandingkan dengan pelapis lain. Hanya saja penampilannya tidak alami dan bahannya kurang ramah lingkungan.

Jadi, jenis pelapis kayu boleh beragam, tetapi pilihan tetap ada di tangan Anda sepenuhnya. Ok, selamat memilih…

Proses Finishing Furniture

Berbagai Macam Proses Finishing Furniture

Proses Finishing adalah pekerjaan tahap akhir dari proses produksi furniture. Pada saat ini, proses finishing lebih dikenal sebagai proses aplikasi cat. Ini karena proses finishing terbaru dikerjakan dan dilakukan dengan menggunakan cat (coating) sebagai bahan finishing. Sebenarnya finishing furniture memiliki cakupan yang lebih luas. Ada banyak proses finishing untuk furniture yang dilakukan dengan menggunakan bahan selain cat, dan ada banyak proses-proses pekerjaan lain yang bukan pengecatan tetapi juga disebut sebagai proses finishing. Proses finishing untuk mebel meliputi: pengamplasan, pengecatan, pemolesan, penggosokan dan lain pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan.

Pengerjaan proses finishing sangat tergantung pada tampilan akhir dan kualitas finishing yang diinginkan. Terkadang beberapa produk furnitur membutuhkan finishing yang lebih kompleks yang tentunya membutuhkan menyelesaikan bahan pelapis berulang kali dengan bahan finishing khusus dan bahkan memerlukan alat khusus untuk pengaplikasiannya. Sementara produk-produk mebel yang lain cukup dengan finishing "simple", hanya membutuhkan bahan finishing lapisan tipis dan dapat diterapkan dalam produk sederhana atau bahkan ada produk mebel yang cukup diamplas atau digosok tanpa menggunakan bahan finishing sama sekali.

Jenis Finishing Furniture Transparan Terpopuler

Jenis Bahan Finishing Transparan

Sebelum menentukan jenis bahan finishing, kita perlu melihat dan menentukan seperti apa hasil yang kita inginkan. Dengan kata lain, di mana alasan yang paling menjadi prioritas kita menerapkan produk kayu finishing. Apakah daya tahan, estetika, kemudahan aplikasi, biaya atau lingkungan?
Namun sebelum membuat penentuan ini kita juga harus mempertimbangkan berbagai jenis bahan finishing yang tersedia.

Secara sederhana, bahan finishing dikategorikan dalam beberapa jenis sebagai berikut:

Oli

Jenis paling sederhana selesai dan aplikasi yang mudah. Bahan ini tidak membentuk lapisan 'film' pada permukaan kayu. Oli merembes ke dalam pori-pori kayu dan tinggal di dalamnya untuk mencegah air masuk atau keluar dari pori-pori kayu. Cara aplikasi sangat mudah seperti penyiraman, rendam atau melumuri benda kerja dengan oli dan kemudian dibersihkan dengan kain kering.
Bahan ini tidak memberikan keawetan dari aspek daya tahan terhadap benturan, goresan atau benturan fisik lainnya.

Politur

Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang berupa bentuk serpih atau batangan dan kemudian dicairkan dengan alkohol. Anda juga bisa mendapatkannya dalam bentuk siap pakai (sudah dicampur dengan alkohol dalam proporsi yang tepat). Di sini alkohol bekerja sebagai pencair (pelarut). Setelah diterapkan pada benda kerja, alkohol akan menguap. Pengaplikasiannya dengan cara membasahi kain (sebaiknya yang mengandung katun) dan memoleskannya berkala pada permukaan lapisan tipis layu sampai penyelesaian finishing (film) pada permukaan kayu. Semakin banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal.

NC Lacquer

Jenis yang saat ini populer dan mudah untuk pengaplikasiannya yaitu NC (nitrocelulosa) lacquer. Bahan finishing ini terbuat dari resin nitrocelulosa/alkid yang dicampur dengan 'pelarut' yang cepat kering, yang sering kita kenal sebagai ‘thinner’. Bahan ini tahan air (tidak rusak bila terkena air) tapi masih belum kebal terhadap goresan. Kekerasan lapisan film NC tidak cukup keras untuk menahan benturan fisik. Meskipun sudah kering, NC bisa 'dikupas' menggunakan bahan pencairnya (pelarut/thinner). Cara pengerjaannya dengan sistem spray (semprot) dengan tekanan udara.

Melamin

Karakteristiknya hampir mirip dengan bahan lacquer. Memiliki lapisan kekerasan yang lebih tinggi dari film lacquer tetapi bahan kimia yang digunakan baru-baru ini menjadi sorotan para konsumen karena berbahaya bagi lingkungan. Melamine mengandung bahan Formaldehyde (atau lebih sering dikenal sebagai formalin) tertinggi di antara bahan finishing lainnya. Formaldehyde ini digunakan untuk meningkatkan daya ikat molekul bahan finishing. Pewarnaan juga lebih bervariasi dalam materi ini. Pengaplikasian bahan ini pada furniture juga akan mebuat furniture tersebut tahan terhadap serangan rayap, sehingga perabot Anda bisa berumur lebih panjang.

PU (polyurethane)

Lebih tahan lama daripada jenis finishing sebelumnya dan lapisan filmnya pun lebih tebal. Bahan finishing yang membentuk lapisan-benar-benar menutupi permukaan kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki ketahanan terhadap air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk produk outdoor finishing, dan eksterior pintu kusen atau pagar. Proses pengeringan PU juga menggunakan bahan kimia cair yang cepat menguap.

UV Lacquer

Satu-satunya aplikasi yang paling efektif saat ini dengan 'curtain method'. Suatu metode aplikasi seperti air curahan yang membentuk tirai. Benda kerja diluncurkan melalui 'tirai' dengan kecepatan tertentu sehingga membentuk lapisan yang cukup tipis pada permukaan kayu. Disebut UV lacquer karenabahan finishing ini hanya dapat dikeringkan dengan sinar Ultra Violet (UV). Bahan ini paling cocok bila diaplikasikan pada permukaan benda kerja dengan papan lebar atau kayu lapis.

Waterbased Lacquer

Jenis finishing ini merupakan jenis yang paling populer akhir-akhir ini, terutama bagi konsumen di Eropa. Bahan pencairnya menggunakan air murni (yang terbaik) dan resin akan tertinggal pada permukaan kayu. Proses pengeringannya tentu saja lebih lama daripada jenis bahan finishing lain karena penguapan air jauh lebih lambat daripada penguapan alkohol maupun thinner. Namun kualitas lapisan film yang terbentuk tak kalah baik dengan NC atau melamin. Memberi sifat tahan air dan bahkan sekarang ada jenis Waterbased Lacquer yang tahan goresan.

Keuntungan utama yang diperoleh dari jenis bahan ini adalah lingkungan sosial. Di samping itu para pekerja di bagian finishing juga akan lebih sehat, dan reaksi penguapan kimia yang di rumah konsumen juga lebih kecil.

Alasan Mebel Jati Dijemur

Kayu jati memang dikenal memiliki nilai tekstur yang baik dan bermutu tinggi dan tahan lama sehingga memiliki nilai estetika serta penjualan yang lebih tinggi. Tetapi dalam proses produksinya, mebel jati juga harus diperlakukan secara khusus, misalnya juga harus melalui proses pengeringan atau penjemuran langsung di bawah sinar matahari.

Alasan mengapa furniture yang terbuat dari kayu jati harus dikeringkan dan harus dilakukan secara rutin dalam beberapa proses produksi.

Moisture Content (Kelembaban)

Paling tidak dengan menjemur produk langsung di bawah sinar matahari, kayu akan mengalami proses pengeringan dan sejumlah air yang terkandung dalam kayu akan keluar. Rutinitas ini biasanya dilakukan sejak kayu yang masih dalam bentuk kayu gergajian. Keterbatasan pengering yang tersedia menjadi salah satu alasan untuk industri kecil untuk melakukannya dengan cara alami tersebut.

Namun, ini bukan berarti tidak benar, sejauh kita dapat memiliki alat kontrol yang baik untuk melihat tingkat MC pada kayu tersebut cara ini akan menjadi lebih ekonomis. Dan ketika pengeringan dengan cara alami ini terhambat oleh cuaca serta jadwal produksi, maka pengeringan dilanjutkan sampai tahap produk jadi. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pengeringan tidak menjamin semua kayu kering seperti yang diharapkan.

Warna Kayu

Tekstur kayu jati memiliki karakteristik yang khas garis berwarna hitam (kelas jati tertentu) dan kadang-kadang berwarna kemerahan. Secara teknis ini bukan masalah kualitas tetapi secara estetis lebih banyak konsumen yang ingin warna tersebut dihilangkan atau disamarkan.

Dengan cara pengeringan langsung bisa membuat kayu jati berubah warna, meskipun tidak jauh berbeda. Semakin lama kayu jati dijemur, warnanya akan semakin baik. Getah alami jati akan keluar dan dari keluarnya getah tersebut akan merubah warna kayu jati.

Beberapa jenis bahan kimia sering digunakan oleh produsen furniture jati yang rumus kimianya H2O2. Sejenis air keras ini diaplikasikan langsung pada permukaan kayu jati dengan menggunakan kuas sebelum produk dikeringkan di bawah sinar matahari. Reaksi kimia akan membuat warna jati lebih homogen setelah pengeringan.

Zat kimia ini terbukti efektif untuk menyamakan warna kayu jati dan metode ini sering juga terlihat pada pabrik rotan dengan tujuan yang sama, yaitu untuk membuat semua bahan menjadi warna seragam.

Agar Sofa Terlihat Baru

Sebuah sofa akan tampak indah ketika pertama kali datang ke rumah Anda. Namun tentu kita semua sadar, seiring waktu tentukualitas dan keindahan sofa akan semakin menurun dan berkurang. Warna sofa yang pudar, debu yang mulai merambat, ataupun noda yang bertambah jika kita tidak rajin membersihkannya. Karena itu berikut beberapa tips mudah dalam merawat sofa anda agar tampakseperti baru:

Hal pertama yang harus dilakukan agar sofa tetap terlihat baru adalah membersihkannya, setidaknya seminggu sekali agar debu dan serbuk-serbuk yang menempel tidak membekas. Berhati-hatilah dalam penggunaan mesin penyedot debu agar tidak merusak permukaan sofa.

Bila sofa terkena noda, serap segera cairan itu dengan lap basah. Jangan menggosok, apalagi menyikatnya dengan detergen karena bisa merusak material dan menurunkan ketahanannya.

Untuk sofa jenis loose cover, cuci semua kain penutupnya secara bersamaan. Hal ini untuk menghindari perbedaan warna yang mungkin muncul akibat efek pencucian.

Jenis fixed cover perlu dibersihkan secara khusus. Lebih baik menyewa jasa pembersih sofa profesional untuk menghindari risiko. Bersihkan paling tidak setahun sekali untuk menjaga kecemerlangan warnanya.
Yang terakhir. Jangan lupa, sediakan jadwal bersih-bersih agar rumah Anda senantiasa sehat dan cantik.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...